Kamis, 24 April 2008

DASYAAAAAAAA
anaknya ba syaf n pak daniel,,,kalo di foto2 tuh tampangnya bandellllllllll,,tapi lucuuuu
trmasuk balita yang modisss,mungkin mamanya yang gak bisa diem ngedandaninnya. apalagi kalo lagi jlan ke mangdu,selaluuuuuuu buat dasya,jadi dasya harus sayang yah sama papa mama.kapan2 kita ketemu yah dasya...GBU

Catatan Papah Tentang Kelahiran Dasya

Time : 0 years, 0 months, 1st week (5 – 11 April 2007)

Dasya lahir pada hari Kamis, 5 April 2007, dengan persalinan secar, dikarenakan pada pemeriksaan terakhir 30 March 2007, dokter menyatakan, Dasya belum dapat masuk ke tulang panggul, yang kemungkinan dikarenakan terlilit tali pusat, dan cairan ketuban sudah mulai berkurang.
Keputusan untuk memajukan hari kelahiran Dasya yang hampir lebih 15 hari lebih cepat bukan keputusan yang tanpa perhitungan. Hal tersebut juga dikarenakan factor kepergian dokter Seodibjo untuk berlibur.
Hari kelahiran pun tiba, hampir seluruh anggota keluarga ingin mengiringi dan melihat Dasya setelah lahir ke dunia, operasi pun jalan cukup singkat (± 30 menit), pada rabu malam, hari sebelum saat operasi, mama Dasya sangat cemas & khawatir akan jalannya operasi, namun Papa berusaha untuk memberi penjelasan kepada Mama, kalau semuanya InsyaAllah akan baik-baik saja.
Dasya pun lahir, dan Papa dipanggil oleh dokter yang membantu persalinanmu, Papa diberikan ucapan selamat oleh Dokter Obsygn (DR.Soedibjo Toeloes) & Dokter Anak (DR. Syukriman), kemudian papa mengumandangkan adzan & iqomah ditelinga kanan & kiri Dasya yang masih dalam incubator, itu merupakan saat-saat yang mengharukan bagi Papa, karena disaat Papa merenung, bahwa waktu bergulir begitu cepat, masa kecil, sekolah, kuliah, kerja, menikah, dan kini Papa diberikan titipan kepercayaan untuk mengurus & membesarkanmu.
Hari pertama, Mama belum bisa beranjak dari ruang pemulihan, pada hari kedua, mama sudah mulai melatih berjalan, mulai banyak yang menjenguk ingin melihat Dasya, yang pertama kali menjenguk kebanyakan dari pihak keluarga, Mas Benny, Bu Haji & Opie, Omah – Opah senen & pondok juga selalu mengunjugi RSIA hampir setiap hari.
Dilain tempat, ternyata pada saat setelah kelahiran Dasya, Nenek Buyut dilarikan ke RS.St Carolus, untuk diberikan perawatan, dikarenakan demam tinggi & tidak nafsu makan serta minum. Yang diduga teridap penyakit campak, oleh karena perhatian keluarga sedikit terbagi, dan mengunjungi langsung kedua tempat (dari RS. St Carolus langsung ke RSIA Hermina, atau sebaliknya).
Hari keempat dirumah sakit, keadaan Mama sudah hampir pulih dan bisa berjalan cukup lancar, namun kondisi Dasya dikabarkan memiliki nilai bilirubin cukup tinggi, yaitu 11.9 dimana nilai normal 12, dan pada sore harinya nilai bilirubin Dasya mencapai 12.2, dan diambil keputusan agar Dasya menjalani proses penyinaran, dimana Dasya akan ditempatkan di ruangan khusus, dan harus disinar terus menerus, dengan memberi ASI setiap 2-3 jam sekali selama 15 menit, setelah itu harus kembali disinar.
Mendengar hal tersebut Mama Dasya cukup shock dan sedih, karena merasa terpisah oleh Dasya, sekali lagi Papa berusaha memberikan penjelasan, bahwa hal tersebut adalah yang terbaik, agar Dasya cepat pulih dan dapat pulang kerumah bersama-sama.
Hari kelima, Mama & Papa cukup cemas, karena untuk kondisi Mama sudah pulih dan dapat pulang, sedangkan kondisi Dasya belum dapat diketahui sampai kurang lebih 24 jam setelah penyinaran, tes pun kembali dilakukan jam 16:00, yang akan dapat dilihat hasilnya pukul 18:00, saat-saat yang cukup mencemaskan, karena andai nilai bilirubin Dasya masih tinggi terpaksa Dasya masih harus menetap di RSIA.
Syukur Alhamdulillah nilai bilirubin Dasya turun menjadi 11.7, dan dinyatakan dapat pulang oleh DR Syukriman, namun harus tetap diberikan ASI secara terus-menerus.
Hari keenam, Papa masih menjalani hari cuti, sedangkan Mama mulai mengurus Dasya dengan telaten, namun, pada pagi hari pukul 03:00 dini hari, Mama merasakan panas tinggi, Papa pun mulai sedikit panic, namun Papa mencoba untuk tenang dalam bertindak, papa mencoba telp ke RSIA Hermina tempat Dasya dilahirkan, dan berkonsultasi dengan suster jaga, beliau mengatakan, jika panas 37.5 masih normal, apalagi jika ASI tidak dikeluarkan, sedangkan Dasya pada waktu itu cukup susah saat akan diberi ASI. Hari itu, Papa memang berencana untuk mengambil baju2 kantor Papa untuk besok. Sekalian Papa membelikan untuk Mama pompa ASI & Alat steril botol, dan tidak lupa Papa mengurus akte kelahiran Dasya. Seharian, Mama merasakan panas yang amat dan menggigil, namun Papa masih merasa wajar, karena masalah ASI tersebut, namun Papa sudah mulai cemas akan kesehatan Mama & Dasya. O ya, hari ini adalah hari ke-tujuh Dasya di dunia, oleh karena itu Papa mengadakan aqiqah kecil-kecilan, dan mencukur rambut Dasya.
Hari ketujuh Papa sudah mulai kembali bekerja, siang hari Papa diberi tahu bahwa Mama kembali demam tinggi, yang kemudian Mama berobat ke Hermina, dilengkapi dengan cek darah untuk memastikan Mama sakit apa? Hasilnya cukup menenangkan, karena bukan Typus, Campak ataupun DB, namun Mama teridap suatu virus, keesokan harinya kondisi Mama tetap tidak berubah yang menyebabkan Mama kembali ke dokter dekat rumah, namun disitu diberi tahu Mama teridap Typus. Pada malam harinya Papa melihat kondisi Mama dimana tubuh dan leher Mama berbercak merah, yang akhirnya Papa siimpulkan Mama teridap Virus Tampak. Mama kembali bersedih, karena jika teridap virus tersebut Mama tidak boleh bersinggungan dengan Dasya, dan tidak boleh menyusui, oleh karena itu Dasya sementara diberi susu formula

Time : 0 years, 0 months, 2nd week (12 – 17 April 2007)

Seminggu sudah Mama Dasya terkena Tampak, ditambah lagi Papa Dasya batuk-pilek, Alhamdulillah ada Opah dan Omah yang mengurus Dasya, rasanya Papa dan Mama tidak bisa mengurus Dasya untuk sementara, itu semua demi kesehatan Dasya.

Time : 0 years, 1 months, 1st week (4 – 10 May 2007)

Sudah sebulan umur dasya, telah lepas pula tali pusat Dasya, di umur sebulan dasya sudah bisa tersenyum, walaupun masih sedikit bunyi ucapannya, baru “a.a..a”
Demikian juga suara jika menangis atau tertawa. O ya, ini imunisasi dasya yang pertama, pada saat disuntik menangis sesaat namun setelah jarumnya dicabut, tertawa kembali.
Papa dan mama Dasya masih tinggal di pondok gede. Dasya masih tampak hitam pada saat sebulan, banyak yang bilang kulitnya ngikutin papanya..hehehe... Mata Dasya hitam sekali namun belum bisa merespon. Tenaga Dasya sudah kuat seumur ini, bahkan saking kuatnya pada saat ngulet tidak sengaja tertelungkup.

Time : 0 years, 2 months, 1st week (5 – 11 June 2007)

Berangsur dua bulan usia Dasya, masa cuti mama Dasya masih sebulan lagi, oleh karena itu, kita kembali ke Senen, agar mama bisa membiasakan diri untuk tinggal di Senen. Mata Dasya sudah mulai merespon, Mama sudah mulai membiasakan memompa untuk susu Dasya, jika nanti ditinggal ke kantor. Oya, pada bulan ini Dasya pertama kalinya diajak ke Monas

Time : 0 years, 3 months, 1st week (4 – 10 July 2007)

Saatnya imunisasi ke empat, Mama Dasya sudah mulai masuk kantor, wuih betapa repotnya mama Dasya menyiapkan susu untuk Dasya di siang hari. Mama senang sekali jika bisa dapet hingga 200-300 cc/ Dasya masih mengeluarkan ocehan2 yang lucu dan terkadang pas jika saat ditanya. “Dasya abis disuntik ya, enak??”. Kemudian dibalas “mmnag” begitu tutur Dasya, entah Sengaja atau tidak, namun begitu lucu terdengar.

Bulan ini mama dan papa ulang tahun pernikahan loch, papa kasih mama kado Hp Nokia 5300, supaya bisa moto Dasya terus.

Time : 0 years, 4 months, 1st week (5 – 11 August 2007)

Dasya sudah 4 bulan sekarang, dan 17 agustusan ini dasya mau ke pondok, mau 17-an di pondok, sayangnya stroller dasya ga kebawa, jadi ga bisa ikutan kendaraan hias. Papa, mama, opah dan omah pondok juga ikutan lomba loch. Lumayan menangnin handuk.

Time : 0 years, 5 months, 1st week (4 – 10 Sept 2007)

Usia 5 Bulan setengah, Dasya sudah mulai diperkenalkan makanan padat, padahal mama ingin sekali memberika ASI Ekslusif 6 bulan, akan tetapi kebutuhan Dasya akan susu semakin meningkat, sementara ASI yang dikeluarkan mama tidak memenuhi kebutuhan Dasya dikarenakan mama sibuk bekerja, Maafkan mama Dasya….
Mama & papa sangat memikirkan kebutuhan gizi Dasya, supaya kelak Dasya jadi anak yang cerdas


Time : 0 years, 6 months, 1st week (5 – 11 Oct 2007)

Dasya sudah bisa memanggil Papa.. papa.. papa… , senangnya hati papa.. walupun Dasya belum bisa memanggil mama, mama jadi cemburu nich.. tapi kalo Dasya mau nenen pasti nyarinya mama
Terkadang bekerja seharian mencari nafkah sungguh melelahkan, akan tetapi bila papah & mamah sudah tiba dirumah perasaan lelah hilang melihat tawa & canda Dasya, Apalagi pas sekali Dasya memanggil PA PA… Wah SEGARRRR rasanya

Time : 0 years, 7 months, 1st week (4 – 10 Nov 2007)

Dasya Sakit

6 Nov 2007, pertama kalinya Dasya sakit, mulai panas, pada saat papa ke kantor, pulang kantor, papa langsung megang dahi Dasya ternyata panas, pada malam harinya mulai panas tinggi, papa langsung ambil kompressan. Besoknya papa langsung antar Dasya ke dokter, papa minta izin ke kantor, dan ambil cuti hari Jum’at-nya. Malam hari dasya masih panas tinggi, papa kepikiran dan sedih sekali, tapi papa tenang karena, setelah minum obat Dasya mau ga mau istirahat. Karema pada hari pertama Dasya sakit, masih riang tapi badan panas, hal itu yang menyebabkan papa khawatir, karena Dasya tdak istirahat. Hari minggu tanggal 11 November 2007, Dasya sudah riang sekali, meskipun masih terdengar bunyi ingus di hidungnya. Ya Allah terima kasih egkau memberikan kesembuhan kepada putri kami.

14 November 2007, papa telp Dasya kerumah, dan kabarnya badan Dasya kembali demam, malam harinya papa compress, 15 November 2007 malam, panas Dasya kembali tinggi, akhirnya papa dan mama bawa Dasya ke Dokter Zul, yang kebetulan praktek dekat rumah. Dikasih deh anti biotic dan anti virus serta obat panas, dan wejangan dari dokter jika besok masih panas agar diperiksa darahnya. Malam hari papa ga tidur, karena Dasya masih saja panas tinggi, pagi-pagi jam 7 papa dan mama bawa ke rumah sakit untuk diperiksa darah, dan hasilnya cukup melegakan, karena tidak ada tanda-tanda demam berdarah, hanya saja nilai leukosit yang tinggi dimana ada kemungkinan karena infeksi. 19 November hari senin Dasya berangsur pulih.
20 November 2007, pagi-pagi papa dan mama control kerumah, dan Dasya tidak demam, namun pada siang hari muncul bentol-bentol disertai demam, mama ditelpon untuk cepat pulang, karena bentol-bentol Dasya makin menjadi, sehinga tampak mukanya bengkak. Langsung saja dibawa ke dokter Aryono, dan dikatakan Dasya mengalami “kaligata”, hal ini disebabkan adanya genetic turunan dari mama Dasya, dan dari papa ada genetic turunan asma. Cukup tenang karena mengetahui sebab musababnya, dan malam hari diberikan obat anti-histamin untuk menekan alerginya.
Malam hari Dasya masih demam, dan papa dan mama menjaga untuk mengkompresnya, Papa dan mama sempat tertidur jam 23.30. Pukul 00.30, mama terbangun dan membangunkan papa, dan mengatakan bahwa Dasya semakin tinggi panasnya, disertai dengan erangan yang dikarenakan panas tinggi, tetap sambil dikompress, namun tangan dasya terasa dingin, dan bibir dasya terlihat sedikit membiru, cukup panic pada saat itu, mama dan papa bulat memutuskan untuk membawa Dasya ke IGD (Instansi Gawat Darurat). Langsung saja pukul 03.00 berangkat, setibanya di rumah sakit, langsung saja Dasya diberikan pertolongan pertama obat panas yang dimasukkan dari pantat, dan diberikan infus.
Hari pertama Dasya dirumah sakit sempat panas sehingga tetap dikompress. Hari kedua Dasya di rumah sakit, papa sengaja ambil cuti agar mama bisa istirahat bergantian dengan papa, karena mama tidak cukup tidur pada hari pertama Dasya dirawat.
Hari ketiga Dasya sudah berangsur pulih, namun masih ada terdengar nafas yang berat, dan dari dokter diputuskan untuk menjalani Inhalasi. Kemudian hari keempat Dasya diperbolehkan pulang dan tetap melakakukan rawat jalan selama 3 hari, Alhamdulillah sekarang Dasya sudah sehat.

Putriku....

Dasya Ibnaty Zhaafirah (Dasya) lahir pada Hari Kamis tanggal 5 April 2007. Dasya berasal dari namaku & nama suamiku, Ibnaty artinya anak perempuan sedangkan Zhaafirah artinya Kemenangan/Keberuntungan. Kalau diartikan keseluruhan Putri dari Daniel & syafni yang selalu membawa kemenangan & keberuntungan (Amin)… Isyaallah.. Nama adalah sebuah harapan & do’a

Rabu, 23 April 2008

Suamiku....

Suamiku bekerja disalah satu oil company dan sedang melanjutkan study S2 MM. Pastinya cape banget …Bekerja, Kuliah & membagi waktu untuk keluarga. Yach tapi semua investasi untuk masa depan.. aku hanya bisa menyuport & mendoakan suamiku.. semoga papa mendapatkan pahala yang besar karena sudah berjuang untuk menafkahkan keluarga. Thanks papa… We all Love You so deeply

Tentangku...

Saya Syafnidawati,ST (Syafni) istri dari Daniel Harimurti,ST (Daniel) dan Mama dari Putri Tercinta Dasya Ibnaty Zhaafirah (Dasya).
Saya & suami lulus dari Universitas Trisakti Jurusan Teknik Perminyakan.
Kami menjalin hubungan pada September 2002 dan akhirnya kami memutuskan menikah pada Juli 2006.
Saya bekerja di salah satu perusahaan swasta bergerak di bidang contractor & electrical yang sama sekali tidak ada hubungan dengan background kuliah yang saya dapat.. temen2ku suka ngeledek.. Kamu kuliah Cuma mencari jodoh hehehe….. Mungkin ada benarnya hahaha..

Bagi saya mengais rezeki dimanapun bisa asalkan ikhlas menjalaninya & pekerjaan yang halal.. toh biar saya ngga kerja di Oil Company masih ada suami yang kerja di Oil Company hehehe…

Tapi.. Semua berubah, hari pertama masuk kerja seusai cuti melahirkan tiga bulan… berat sekali aku meninggalkan anakku.. rasanya cuti 3 bulan masih belum cukup menikmati awal kebahagiaanku dengan putriku.. perang batin dalam diriku antara resign & tetap bekerja..Aku masih di support bekerja oleh mamaku (Oma Dasya) dikarenakan masih ada oma yang menjaganya.. walaupun demikian aku tetap membawa oleh2 setiap harinya Untuk Putriku Dasya yaitu beberapa botol ASI untuknya.. karena pada saat itu Dasya belum makan makanan tambahan..

Wuuh… Berat sekali untuk menjalankan dua Profesi ini.. Bekerja & Ibu Rumah Tangga. Rasanya aku banyak sekali kehilangan moment2 terindah perkembangan anakku.. Sebelum berangkat kerja aku menyempatkan memandikan Dasya kemudian menyusui hingga kenyang.. setelah itu berangkat dan pulang sore menjelang malam.. waktuku hanya sedikit untuk bermain dengan anakku.. Apalagi setelah Dasya mulai makan makanan tambahan .. aku harus menyiapkan makanannya . Karena aku lebih memilih membuat makanan sendiri dari pada yang instant.

Hatiku tersentuh setelah anakku bisa memanggil mama… Apalagi saat ini Dasya sudah sulit untuk ditinggal kerja.. menangis.. tak tega aku melihatnya…Dia sedang lucu-lucnya dan ngga bisa diem.. so harus ekstra hati2 pengawasannnya Terlebih lagi ketika Dasya sakit diopame 5 hari lamanya & belum lama suamiku sakit terkena Tyfus di opname Sembilan hari lamanya… aku rasanya gagal menjadi Istri & mama yang bisa menjaga kesehatan suami & anak. Aku seharusnya tidak membiarkan suamiku makan makanan diluar sana.. aku harusnya menyiapkan makanan & membekali makanan untuk suamiku.

Aku tergerak ingin Resign… Apakah aku bisa menjadi Full Time Mother, Awal tahun 2008 ini aku mulai mencari artikel, diskusi tentang Full Time Mother di internet maupun dengan teman kantor.

Perang.. perang… apakah aku sudah siap ??? siap dengan pertanyaan2 yang tentunya teman, sodara2 & Orang tua , mengapa aku memutuskan untuk berhenti bekerja..Sayang khan.. Bla..Bla..Bla..
Aku harus belajar siap menjawab pertanyaan2 tsb.

Aku harus siap dengan satu penghasilan yaitu dari suami, dan Alhamdulillah suamiku sangat menyuport aku untuk menjadi FTM. Dengan penghasilan satu sumber merupakan tantangan untuk aku belajar bijak mengelola keuangan.
Banyak sekali inspirasi2 yang ada di benakku setelah membaca artikel & diskusi ttg FTM… walaupun FTM tetap banyak yang bisa dikerjakan & bisa menghasilkan Uang… Kalo ada kesempatan.. mengapa tidak aku Coba..

Sekarang tinggal menjawab pertanyaan suamiku… Kapan resign ???? hehehe..
Iya pah.. Pasti Taon ini kok.. Doa’in Aku ya Pah …

Aku Ingin …..


menjadi FTM alias Full Time Mother

Selalu ada dalam momen2 terindah bersama putri tercinta Dasya Ibnaty Zhaafirah

Menjadi Dokter Jaga Sekaligus Perawat Untuk Suami & Anak-anakku

Menjadi Psikolog Untuk Suami, Anak & Keponakan aku yang kini sudah tidak mempunyai mamah

Menjadi Purchasing, Admin, Sekretaris, Manager keuangan di PT. Keluarga Sakinah, Mawadah & Warohmah (Insyaallah)

Memperdalam Ilmu agama & Iptek.. Cos kelak anak-anakku akan bertanya kepadaku
Penghuni Syurga (Insyaallah).. Amin

Please Support Me….