Selasa, 17 Juni 2008

Jumat, 06 Juni 2008

SEMBILANBELAS KEISTIMEWAAN WANITA MENURUT HADIS

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.
6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya
12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.Sumber : http://www.melasayang.netfirms.com/

Titik Kemuliaan Ibu Rumah Tangga

Sumber: MQ Media On Line - Telaah Utama
"Rasa kasih sayang dalam rumah tangga memerlukan satu poros utama, dan ia adalah wanita yang menjadi ibu rumah tangga. Tanpa kehadiran ibu rumah tangga, maka rumah tangga akan kering tanpa makna." (Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei)
SESAAT menjelang bunuh diri, aktris kenamaan Hollywood, Marilyn Monroe, menulis sepucuk surat untuk kaum wanita seluruh dunia. Bintang iklan yang juga supermodel paling populer itu menyampaikan sebuah penyesalannya menjalani kehidupan di dunia ini.
Salah satu kutipan dalam suratnya tersebut sebagai berikut:"…Waspadailah popularitas wahai wanita…Waspadailah setiap kegemerlapan yang menipumu. Saya adalah wanita termalang di muka bumi ini, sebab saya tidak bisa menjadi seorang ibu.
Sesungguhnya wanita itu seharusnya menjadi penghuni rumah utama. Kehidupan berumah tangga dan berkeluarga secara mulia di atas segalanya. Sesungguhnya kebahagiaan wanita yang hakiki adalah dalam kehidupan rumah tangga yang mulia dan suci, bahkan kehidupan berumah tangga adalah simbol kebahagiaan wanita dan manusiawi."Marilyn Monroe tak sendirian.
Kini, banyak kaum perempuan barat mengikuti penyesalan Marilyn Monroe. Penyesalan ini lahir dari banyak hal yang telah mereka lakukan di luar fitrah mereka. Mereka menyesal atas kesibukannya di luar rumah. Karena kesibukan mereka di luar rumah, keluarga mereka menjadi rentan dihinggapi berbagai masalah. Penyelewengan, perselingkuhan suami istri, adalah masalah dominan yang kerap mengunjungi mereka.
Karenanya, kegoncangan kehidupan rumah tangga, penyelewengan pendidikan anak yang menyebabkan mereka terlantar dan sengsara menjadi pelengkap penyesalan mereka. Tentu, secara fitrah, tak ada seorang wanita (ibu) yang tak menangis hatinya saat melihat anak-anaknya memiliki moral yang rusak, bebas berzina, hamil di luar nikah, aborsi, dan lain-lain.
Tapi, inilah yang terjadi di barat sana.Kaum wanita yang hidup dalam liberalisme barat mulai menyadari bahwa persamaan, kesetaraan, dan kebebasan yang didengungkan banyak kaumnya di negeri mereka, sebetulnya telah merampas kebahagiaan dan fitrah mereka sendiri.
Mahmud Mahdi Al Istambuli menyampaikan kabar kesadaran mereka itu sebagai berikut: "Mereka baru-baru ini mulai mengajukan persamaan dengan wanita Muslimah, sesudah mereka tahu apa tujuan di balik semboyan-semboyan dan slogan-slogan bohong itu.
Wanita-wanita barat rindu mendapatkan kehidupan sebagaimana dialami wanita di negeri Islam. Mereka menuntut persamaan dengan kehidupan para Muslimah itu."***MONROE berharap menjadi seorang ibu yang baik.
Bahkan, ia menyatakan sendiri bahwa kebahagiaan hakiki seorang wanita adalah ketika ia mampu menjadi ibu, yang berkiprah total dalam kehidupan rumah tangga dan keluarganya. Berkhidmat dan taat sepenuhnya kepada suami, melahirkan anak, mendidiknya, membesarkannya, menjadikan mereka generasi yang taat kepada orangtua, dan generasi penerus perjuangan yang akan mampu mewujudkan peradaban mulia.
Tentu, Monroe dan banyak kaum wanita yang kemudian menyadari kekeliruannya selama ini, melihat sebuah kemuliaan dalam status itu. Dan, secara tidak langsung, ia menyanggah bahwa kebahagiaan hakiki seorang wanita ada dalam gemerlapnya harta, tingginya kedudukan, pesatnya karier, dan lain-lain.
Sesungguhnya, yang Monroe lihat adalah sebuah kebenaran. Kebenaran yang selama ini diajarkan Islam. Ajaran yang menempatkan wanita, terutama ibu, dalam posisi yang sangat mulia.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Anda yang beraktivitas di luar rumah, baik Anda sebagai dokter, dosen di perguruan tinggi, atau profesi-profesi akademis lainnya yang pada tempatnya tentu relevan, tetap harus memberikan kiprahnya di dalam rumah.
Masalah keibuan, status sebagai istri, rumah dan rumah tangga, semuanya merupakan hal amat fundamental dan vital. Anda bukanlah wanita yang sempurna jika Anda tidak menangani urusan di dalam rumah. Rasa kasih sayang dalam rumah tangga memerlukan satu poros utama, dan itu ialah wanita yang menjadi ibu rumah tangga.
Tanpa kehadiran ibu rumah tangga, maka rumah tangga akan kering tanpa makna."Dr. Mien Uno, salah seorang tokoh perempuan negeri ini mengungkapkan hal senada. "Saya menganggap bahwa ibu rumah tangga adalah karir yang sangat terhormat. Akan tetapi, banyak masyarakat kita yang berpendapat bahwa status ibu rumah tangga bukanlah karir karena tidak bergerak dalam lingkup publik. Saya tidak mengerti yang dimaksudkan dengan lingkup publik.
Bagaimanapun, menurut pendapat saya, justru ibu rumah tangga adalah posisi yang sangat terhormat karena dia melingkupi faktor-faktor sosial dengan keluarga, dengan masyarakat. Dia peletak dasar agama, kemudian sebagai seorang pendidik yang baik. Karenanya, dia berkarir sebagai ibu rumah tangga."Sebuah puisi dari Chages, Challenges and Choices: Women in Develompent in Papua New Guinea, mungkin menjadi daftar lanjutan layaknya posisi ibu rumah tangga mendapat tempat terhormat dan mulia.
Berikut bait-bait puisi yang dimaksud:
Istriku Yang Tidak Bekerja
Suatu ketikaSiapa yang mengerik sagu?
Siapa merawat ternak itu?
Menjadi tumbuh dan menjual makanannya
Hingga keluarga bertahan
Siapa menimba air di sumur?
Merawat dan menyayang anak-anak itu?
Merawat yang sakit?
Yang pekerjaannya menghabiskan waktu
Yang bagi lelaki untuk minum kopi, merokok, berpolitik dengan temannya?
Siapa hatinya tercurah bagi anak-anak?
Yang perjuangannya
Tak terlihat
Tak terdengar
Tak dihargai
Tak terbantu
Membantu pembangunan?
Siapa peduli untuk bilang
Benarkah Istriku tidak bekerja?
Keterhormatan profesi ibu rumah tangga tentu tidak berhenti di titik itu.
Keterhormatan itu akan semakin lengkap manakala seorang ibu rumah tangga mampu mewujudkan tiga struktur rumah tangga, seperti yang diungkapkan Syeikh Muhammad Al-Ghazali, yaitu sakinah, mawaddah dan rahmah.
Menurut Al Ghazali, yang dimaksud sakinah adalah hendaknya seorang ibu rumah tangga harus berpuas hati dengan pasangannya, demikian juga sebaliknya. Mereka harus menanamkan kesetiaan dalam kehidupannya.
Seorang ibu rumah tangga sepatutnya tahu kesenangan suami. Menyediakan segala keperluan yang disukainya terlebih dahulu, sebelum meminta sesuatu darinya. Sementara mawaddah, berarti seorang ibu rumah tangga harus berupaya menumbuhkan rasa suka dan duka bersama keluarganya.
Dan rahmah, berarti seorang ibu rumah tangga harus senantiasa mendasarkan setiap perilaku dan aktivitasnya di dalam rumah kepada akhlak yang mulia, serta tahu bersyukur atas nikmat yang diperoleh.Namun demikian, menjadi ibu rumah tangga yang mendapat kehormatan dan kemuliaan memerlukan kelayakan yang cukup. Wanita yang berhati batu, tidak pandai menaati suami, sering menuntut hak dan mengada-adakan masalah, tetapi gagal menunaikan tanggungjawab, tidak layak mendapat tempat terhormat dan mulia itu.
Apalagi ia tidak mampu mewujudkan kehormatan anak-anaknya yang bakal menyambung kehidupan rumah tangga dan mewujudkan peradaban mulia. Kini, dengan catatan daftar kehormatan ibu rumah tangga, masih adakah yang menyebut bahwa ibu rumah tangga sebagai profesi terhina? Wallahua'lam. (Syam/MQ)***

Nasihat Nabi Kepada Putrinya

Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan "perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami." (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)
Ada 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah.Wasiat tsb adalah:
1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan derajat wanita itu.
2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.
3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.
5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah.Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yangmelaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.
8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.Begitu indah menjadi wanita, dengan kelembutan dan kasihnya dapat merubah dunia. Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah, agar negeri menjadi indah, karena dirimu adalah tiang negeri ini.